Minggu, 11 November 2012

TATA CARA PEMAKAIAN RUKUH / MUKENA YANG BENAR



Assalamu’alaikum Wr  wb

Aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutupi dari penglihatan orang lain. Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap umat muslim (baik laki-laki maupun perempuan). Aurat laki-laki adalah bagian tubuhnya mulai pusar sampai lutut . Sedangkan batasan aurat wanita adalah seluruh bagian tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali wajah dan kedua telapak tangannya, leher dan rambut wanita (walaupun sehelai) adalah termasuk aurat dihadapan laki-laki ajnabi (bukan mahram) .
Menutup aurat merupakan salah satu syarat sah shalat, baik bagi laki-laki maupun perempuan, dalam menutup aurat khususnya bagi perempuan ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar aurat kita benar-benar tertutup .

>>> perhatikan baik-baik dan baca dengan teliti gambar & keterangan dibawah ini:

1. BENAR

Karena rukuh/mukena sudah menutup dagu dan sebagian anggota wajah. Dagu (tulang temoat tumbuhnya gigi bawah), merupakan batas akhir dari leher yang harus ditutup. Namun dalam menutup dagu tidak akan sempurna, tanpa menutup bagian dari wajah, sehingga rukuh harus menutup bagian di atas dagu (di bawah bibir).
Keterangan: Qurratul ‘Ain bi Fatawi Isma’il Az-Zain hal: 59 Hamisy Al-Bajuri juz 1 hal: 49.

2. SALAH

. Karena rukuh/mukena belum menutup dagu dan sebagian dari wajah, berarti belum menutup aurat

3. BENAR

. Karena rukuh sudah menutupi pergelangan tangan dan seatasnya sedikit .
Sebab pergelangan tangan merupakan batas akhir dari tangan yang harus ditutupi dan hal itu bisa tidak sempurna kecuali dengan menutup bagian atasnya.

4. SALAH

. Karena ketika tangan diangkat, maka pergelangannya akan tampak (sebab rukuhnya kendor tanpa ditali/diikat) .
 Hamisy Al-Bajuri juz 1 hal: 49.


5. BENAR

 . Karena semua auratnya tidak tampak,baik dari atas, samping maupun bawah .

6. SALAH

. Karena rukuh/mukena potong bisa menampakkan aurat (leher) ketika ruku’.
 Keterangan:
 Bughyatul Mustarsyidin hal: 52


7. BENAR
.Sebab semua auratnya tertutup termasuk kedua telapak kaki.


8. SALAH
.SEBAB, KEDUA TELAPAK KAKI TAMPAK.
 Keterangan:
 I’anatut Tholibin juz 1 
hal: 113


>>> semoga bermanfa’at …….
Wassalamu’alaikum wr wb

Minggu, 14 Oktober 2012

PONDOK PESANTREN PUTRI AL-AZIZIYZAH KALIWUNGU KENDAL


SEJARAH SINGKAT

Didirikan oleh KH. Abdul  Aziz putra pertama dari KH.Irfan Musa, Sejarah berdirinya ponpes ALAziziyah dimulai Pada tahun 1957 M, KH. Ahmad Ru’yat ( Pengasuh Pondok Pesantren APIK setelah wafatnya KH.Irfan Musa) memanggil KH. Ahmad Dum Irfan, KH. Abdul Aziz Irfan, KH. Humaidullah Irfan, KH. Ibadullah Irfan, KH. Asror Ridwan. Mbah Ru’yat mempunyai gagasan untuk mendirikan pondok pesantren putri, 3 santri putri orang pemalang dititipkan ditempat KH. Abdul Aziz. Lalu ada juga orang dari tegal dan weleri yang menyerahkan putrinya kepada KH. Ahmad Dum dan dititipkan kepada K. Fadhol ( Sekarang pondok pesantren Darussalam ), Sedikit demi sedikit santri yang menempati ndalem KH. Abdul Aziz semakin bertambah hingga akhirnya dibangunlah sebuah pesantren yang beliau beri nama “Pondok Pesantren Putri AL-Aziziyah”

VISI

menciptakan santri yang berilmu amaliah beramal ilmiah dengan landasan al Quran dan Sunnah Rasul SAW yang diformulasikan dalam kalimat singkat: ikhlas, berzikir, berfikir, dan beramal.

MISI

membentuk insan sholehah yang mampu menegakkan ajaran Islam dalam aspek kehidupannya, insan yang berzikir dan berfikir, yang mampu menerima dan memberi nasehat, tidak otoriter dan tidak pula rendah diri.

KURIKULUM PENDIDIKAN

SP : Lughotul Arobiyah, hadits,  sulamul munajaat, imla', aqidatul awaam, syi'ir akhlaq, hidayatus sibyan, juz amma, alalaa .
1 ts  : Khoridatul bahiyah, khulasoh, jurumiyah, i'anatunnisa', hadits, ta'limul muta'alim, awamiil, safinatunnaja, tuhfatul athfal, shorof, i'lal .
2 ts  : arba'in nawawi, ta'limul muta'alim, shorof, i'lal, nadzom al imrithy, khulasoh, tijanuddurori, hidayatul mustafid, sulamuttaufiq .
3 ts  : Alfiyah ibnu malik, bulughul marom, fathul qorib, nadzmul maqsud, tafsir jalalain, jawahirul kalamiyah, mabadi auliyah .
1 Aly : udatul faridh, waroqot, alfiyah ibnu malik, tafsir jalalain, bulughul marom, fathul mu'in, qowaidul i'rob, nuruddzolam .
2 Aly  : alfiyah ibnu malik, jawahirul bukhori, latoiful isyaroh, tafsir jalalain, nadzmul baiquniyaah, kifayatul awam .
3 Aly  : jawahirul maknun, jawahirul bukhori, latoiful isyaroh, tafir jalalain, faroidul bahiyah, jawahirul bukhori, fathul muin
KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

Pengajian Bandongan
Tahlil & Istighosah
Barzanji
Khitobah
Qiro’atul Qur’an



Minggu, 07 Oktober 2012

FADHILAH DAN RAHASIA SHOLAWAT


Pengertian Sholawat

Allah SWT Berfirman dalam Al qur’an :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56).

Ibnu Katsir-Rahimahullah- berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah subhaanhu wa ta’aala mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di langit di mana malaikat-malaikat bersholawat untuknya, lalu Allah subhaanhu wa ta’aala memerintahkan makhluk-makhluk yang ada di bumi untuk bersholawat dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”
Ibnul Qoyyim -Rahimahullah- berkata dalam buku “Jalaul Afham”: “Artinya bahwa jika Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bersholawat dan salam untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di akhirat.”
Banyak pendapat tentang pengertian Sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam
, dan yang benar adalah seperti apa yang dikatakan oleh Abul Aliyah: “Sesungguhnya Sholawat dari Allah itu adalah berupa pujian bagi orang yang bersholawat untuk beliau di sisi malaikat-malaikat yang dekat” -Imam Bukhari meriwayatkannya dalam Shohihnya dengan komentar yang kuat- Dan ini adalah mengkhususkan dari rahmat-Nya yang bersifat umum. Pendapat ini diperkuat oleh syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.
Salam: Artinya keselamatan dari segala kekurangan dan bahaya, karena dengan merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa yang kita takutkan menjadi hilang dan  bersih dari kekurangan dan dengan sholawat maka apa yang kita inginkan  menjadi terpenuhi dan lebih sempurna. Demikian yang dikatakan oleh Syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.

Shalawat adalah sebuah ibadah yang tidak berbatas alam, jarak ataupun waktu. Artinya bila diucapkan maka akan menembus alam langit yang sangat jauh, didengar para malaikat, lalu turut menyampaikan doa bagi manusia yang mengucapkannya, dan menembus Alam kubur menyampaikan salam yang diucapkan manusia kepada Nabi Muhammad Saw.
Nabi Saw bersabda:

 ما منكم من أحدٍ سلّم علي إذا متُّ إلا جاءني جبريل فقال جبريل يا محمد هذا فلان ابن فلان يُقرئك السلام، فأقول وعليه السلام ورحمة الله وبركاته. (رواه أبو داود).


Artinya:
“Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati melainkan malaikat jibril datang kepadaku seraya mengucapkan: ‘wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku menjawab: “dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah”. (HR. Abu Daud)

Fadhilah Membaca Sholawat

 1). Shalawat membersihkan dosa
Sabda Nabi Saw:

صلّو عليّ فإن الصلاة علي زكاةٌ لكم واسألوا الله لي الوسيلة، قالوا وما الوسيلة يا رسول الله؟ قال: أعلى درجةٍ في الجنة لا ينالها إلا رجلٌ واحدٌ وأنا ارجو أن يكون أنا هو. (رواه أحمد في مسنده)

“bacalah shalawat atasku karena sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah”. Para sahabat bertanya: “apakah wasilah itu?” beliau menjawab: “derajat yang paling tinggi di sorga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya”.

2). Shalawat berpahala sepuluh rahmat Allah dan menghapus sepuluh kesalahan
Sabda Nabi Saw:

(من صلّى علي صلاةً واحدة صلى الله عليه عشر صلوات وحطّ عنه عشر خطيآت (رواه النسائي

“barangsiapa yang membaca shalawat atasku satu shalawat maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya dan menghapus sepuluh kesalahannya” (HR. Nasai)

3). Dikabulkan hajat di dunia dan akhirat
Sabda beliau Saw:

من صلى علي في اليوم مائةَ مرّةٍ قضى الله له مائةَ حاجةٍ، سبعين منها في الآخرة وثلاثين في الدنيا

“barangsiapa yang membacakan shalawat untukku pada suatu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jam’ul Jawami’, Hal: 796)

4). Terangkatnya derajat manusia
Sabda beliau Saw:

من صلى عليّ من أمتي مخلصاًَ من قَلبِه صلاةً واحدةً صلّى اللهُ عليه عشر صلواتٍ ورفع عشر درجاتٍ ومحا عنه عشر سيئاتٍ. (رواه النسائ)

“barangsiapa di antara umatku yang membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan”. (HR. Nasai)

5). Menjadikan doa cepat terkabul
Bahwasanya Umar bin Khattab Ra berkata: “Saya mendengar bahwa doa itu ditahan diantara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan shalawat atas nabi Muhammad Saw”. (Atsar Hasan, Riwayat Tirmidzi)  

Saat-Saat Yang Disunnahkan dan Dianjurkan Membaca Sholawat dan Salam Untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

1. Sebelum berdoa:
 Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:

((إذَا صَلَّى أحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيهِ ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ، ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ))

“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendakl
ah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]

Dalam salah satu hadits disebutkan:

((الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم ))

“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” [H.R. Thabarani]
Ibnu ‘Atha berkata: “Doa itu memiliki rukun-rukun, sayap-sayap, sebab-sebab dan waktu-waktu. Bila bertepatan dengan rukun-rukunnya maka doa itu menjadi kuat, bila sesuai dengan sayap-sayapnya maka ia akan terbang ke langit, bila sesuai dengan waktu-waktunya maka ia akan beruntung dan bila bertepatan dengan sebab-sebabnya maka ia akan berhasil.”
Adapun rukun-rukunnya adalah menghadirkan hati, perasaan tunduk, ketenangan, kekhusyu’an, dan ketergantungan hati kepada Allah, sayap-sayapnya adalah jujur, waktu-waktunya adalah di saat sahur dan sebab-sebabnya adalah sholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

2. Ketika menyebut, mendengar dan menulis nama beliau:
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))

“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]

3. Memperbanyak sholawat untuknya pada hari Jum’at:
 Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((إنَّ أفْضَلَ أيَّامِكُمْ يَوُمُ الجُمْعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ...))

“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku......” [R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]

4. Sholawat untuk nabi ketika menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah:
 Al-Qodhi ‘Iyadh berkata: “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”
Dan di antara mereka ada pula yang mengakhiri bukunya dengan sholawat.

5. Ketika masuk dan keluar mesjid:
 Dari Fatimah -Radhiyallahu ‘Anha- berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila anda masuk mesjid, maka ucapkanlah:

((بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لَنَا وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ رَحْمَتِكَ))

”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”
“Dan bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:
((وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ فَضْلِكَ))
“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” [H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi]


MunGkiN AnDa TerTaRiK :